Pemandangan sore hari di Pos 7 Gunung Slamet bersama anggota penuh Geodipa Surya Cakrawala
Bersih Gunung Geodipa di Gunung Merbabu
Taukah Anda jika kondisi Gunung sekarang sugguh memprihatinkan. Ayyyyoooo galakan BERSIH GUNUNG dimanapun Anda berada!!!
Tawa Ceria
Selama perjalanan pendakian tidak ada yang namanya kesedihan, walupun seberapa berat perjalanan yang kita lalui, seberapa berat tas yang kita bawa tetap saja selalu ada tawa ceria diantara kami
Sang saka dwi warna di Puncak Mahameru
Paling membanggakan pada wajib gunung kemarin bukanlah puncak yang dapat kita raih tetapi kerja sama yang baik diantara kami yang mampu mengantarkan kami sampai puncak Mahameru
Ulang tahun Geodipa yang ke 39
Pada tahun 2013 ini Geodipa berusia 39, dengan bertambahnya usia ini harapanya Geodipa bisa menjadi lebih baik lagi dalam bidang kepencintaalaman
Geodipa adalah suatu organisasi atau wadah bagi para penggiat dan pecinta alam mahasiswa Teknik Geodesi UGM. Berdiri 25 Mei 1974
Seperti halnya alam, kehidupan ini tidak akan pernah usai sebelum dijelajahi sampai akhirnya menemukan hal-hal yang menakjubkan dan mengejutkan. Seperti halnya Gunung yang harus didaki, gua yang harus ditelusuri, sungai yang harus diselami dan dinding batu yang harus dipanjat untuk mencari kesenangan baru, pengalaman baru dan impian yang baru.
Video Geodipa : By Wafa GCK-174
GEODIPA (Geodesi Pecinta Alam) merupakan organisasi pecinta alam di Teknik Geodesi UGM. Lahir pada tanggal 25 Mei 1974 yang pada awalnya merupakan tempat menampung mahasiswa yang hobi dan belajar berenang, dimana pada saat itu banyak mahasiswa Geodesi yang diturunkan sebagai surveyor di luar Pulau Jawa sehingga harus bisa berenang karena banyak sekali medan yang berawa, sungai, bahkan lumpur hidup. Baru pada tahun 1996, Geodipa menyusun AD/ART dan sistem penomoran anggota dan pada tahun 1998 diadakan Diklatsar Geodipa sebagai media penerimaan anggota baru.
Geodipa mempunyai 4 divisi operasional, yakni Divisi Rimba Gunung, Divisi Air, Divisi Gua, dan Divisi Panjat. Masing-masing divisi memiliki program kegiatan. Divisi Rimba Gunung memiliki program pendakian gunung seperti Gn. Merbabu, Gn. Lawu, Gn. Gede Pangrango, Gn. Argopuro, dsb. Divisi Air memiliki program renang rutin dan pengarungan di sungai, sungai Elo misalnya. Divisi Gua, memiliki program penelusuran Gua Gilap, Gua Cerme, Gua Jomblang, dsb. Divisi Panjat memiliki program panjat tebing, di Siung, Parangndok, dsb. Selain itu, Geodipa juga memiliki program yang bersifat umum, seperti Fun Rafting, Caving Ceria, Pendakian Massal, Buka Bersama, dan lain sebagainya.
Ada 3 hal yang membuat Geodipa tetap eksis, yakni hobi, organisasi, dan ilmu pengetahuan. Geodipa terbentuk oleh hobi yaitu melakukan kegiatan di alam terbuka, karena kepuasan yang tak ternilai jika sebuah petualangan dilakukan dengan membawa harapan untuk tetap melestarikan alam dan mengagumi betapa besar kekuasaan Tuhan yang menciptakan alam seisinya. Kedua, organisasi, karena komunitas akan lebih teratur dan diakui ketika telah menjadi sebuah organisasi. Ketiga, ilmu pengetahuan, hal yang sangat penting bagi Geodipa dalam mengaplikasikan ilmu yang didapat dari kegiatan akademis ke dalam kegiatan di alam terbuka, dan menyikapi masalahh akademis dengan belajar dari alam. Atau istilahnya dikenal dengan
Menggeodesikan Geodipa dan menggeodipakan Geodesi ..
Dalam rangka ulang tahun Geodipa yang ke 38 dan peringatan hari bumi. Geodipa mengadakan rangkaian acara untuk menyambutnya. Disebut rangkaian karena acara yang di adakan tidak hanya satu tapi ada tiga, yaitu:
Sepeda santai
Pameran foto
Syukuran ulang tahun
Selain karena tanggal yang berdekatan antara peringatan hari bumi dan peringatan ulang tahun GEODIPA. Rangkaian acara ini bertujuan untuk mempermudah penyusunan panitia dan perijinan ke jurusan. Sehingga untuk mengadakan tiga acara hanya butuh sebuah perijinan dari jurusan.
Tanggal 4 April 2012 akan menjadi pendakian perdana anggota muda GSC(angkatan diklat 14) secara bersama sama ditemani oleh PH dan kadiv rimba. Pendakian akan dilaksanakan di Gunung Sumbing kabupaten Temanggung. Rencananya pendakian dilakukan selama 2 hari sabtu dan minggu, sehingga pada hari Jumat sore dilakukan upacara pelepasan anggota Geodipa yang akan melakukan pendakian.
Geodipa Surya Cakrawala
Upacara Pelepasan
Belanja kebutuhan dan packing peralatan telah dilakukan pada malam sebelumnya sehingga setelah dilakukan upacara, kami bisa langsung berangkat menuju kaki gunung sumbing. Perjalanan kami lakukan dengan mengendarai sepeda motor. Karena pendakian akan dilakukan dipagi hari maka perjalanan menuju pos gunung sumbing kami lakukan dengan santai. Saat masuk waktu makan malam kami mampir di warung nasi goreng yang terletak di Magelang yang sering kami singgahi selama survey di gunung Ungaran