Senin, 14 Februari 2011

PELAKSANAAN
  • Rute Pendakian
Pos Baderan         Mata Air 1        Cikasur         Cisentor         Rawa     Embik         Puncak Rengganis         Puncak Argopuro
·        Rute Turun
Puncak Argopuro         Puncak        Rengganis         Rawa Embik Cisentor       Danau Taman Hidup       Bremi

·        Waktu Tempuh Antar Pos
Lokasi Pos
Waktu Tempuh
Baderan - Mata Air 1
7 jam
Mata air 1 – Cikasur
4 jam
Cikasur – Cisentor
4 jam
Cisentor - Rawa Embik
3 jam
Rawa Embik - Puncak Rengganis
1 jam
Puncak Rengganis - Puncak Argopuro
1 jam
puncak Argopuro - Danau Taman Hidup
11 jam
Danau Taman Hidup - Bremi
3 jam

·        Perijinan
         Untuk perijinan pendakian dari jalur Barat (Bermi) cukup dilakukan di Pos polisi Bermi. Dengan menyerahkan fotocopy KTP ketua rombongan dan menulis buku log pedakian dengan menuliskan nama setiap rombongan serta rencana pendakian. Sedangakan perijinan untuk jalur pendakian dari timur (Baderan) harus melaporkan identitas diri untuk dicatat identitas dan tujuan pendakian kepada petugas BKSDA, dan polsek besuki (0335841323)     Dataran Tinggi Yang Timur, syarat lain yang harus ada untuk perijinan di Badera adalah surat jalan dari organisasi/club atau bagi kalangan pendaki non club cukup keterangan surat jalan dari RT/RW. Letak kantor BKSDA ini persisi disebelah SD Negeri Baderan. Disini juga bisa diperoleh informasi mengenai seputar Gunung Argopuro.
·        Deskripsi Jalur Pendakian

Gunung Argopuro adalah salah satu gunung dari Kompleks pegunungan Iyang. Terdapat banyak puncak, beberapa puncaknya mempunyai struktur geologi tua dan sebagian yang lainnya lebih muda. Beberapa puncak gunung dalam kompleks ini diantaranya adalah Gn. Semeru (2.847m), Gn. Jambangan (2.773m), Gn. Cemoro Kandang, Gn. Krincing, Gn. Kukusan, Gn. Malang, Gn. Saing, Gn. Karang Sela, dan Gn. Argopuro. Puncak Argopuro berada pada ketinggian 3.088 m dari permukaan laut. Gunung yang sudah tidak aktif lagi kawahnya ini terletak di Kab. Probolinggo Jawa Timur.

Pos
Foto
Deskripsi
Baderan – Mata Air 1
Jalur pendakian dari arah timur ini lebih landai jika dibandingkan dengan jalur dari arah barat. Hanya saja lebih panjang. Dari desa Baderan hingga pintu hutannya cukup jauh, anda akan melewati perladangan penduduk yang banyak sekali jalan yang bercabang dan menyesatkan. Pada umumnya pendaki akan menginap di Sumber mata air pertama, jarak tempuh dari Baderan hingga ke Mata Air pertama sekitar 6 jam. Medan pendakiannya setelah memasuki hutan cukup landai dan karena kita berada diatas punggungan yang dikiri kanannya membentang jurang yang dalam. Mata Air pertama cukup jauh dari lokasi camp.
Mata Air 1 - Cikasur
Setelah melewati Mata Air pertama, jalur setapak masih sama dan mulai menanjak, dirute ini ada lagi sebuah sumber mata air yang dikenal dengan sebutan Mata Air II, Sebaiknya anda mengisi persediaan air disini karena hingga ke Cikasur tidak ada air dan anda akan lebih banyak melewati savana yang terbuka dan terik kena matahari. Setelah turun dari sebuah punggungan, anda akan sampai di savana pertama untuk jalur Baderan ini. dari sini jalur pendakian akan terus keluar masuk savana hingga sampai di Cikasur. Dari Mata Air I hingga ke Cikasur butuh waktu tempuh 6 - 7 jam. Cikasur adalah sebuah Savana yang sangat luas. Dahulu dijaman Belanda di lokasi ini akan dibuat lapangan terbang, tidak ada keterangan yang jelas kenapa tidak jadi. Disini kita bisa menemukan bekas-bekas bangunan Belanda tersebut dan jika kita perhatikan Savana ini dari atas bukit jelas sekali memang terlihat ada bekas-bekas runway yang belum jadi ditengah savana ini. Di Cikasur ini terdapat sebuah pondok kecil. Cukup susah mencari temapt untuk mendirikan tenda disini karena tebalnya rumput di Savana ini. Tapi didepan Pondok masih bisa menampung maksimal 3 tenda ukuran 3 orang. Di Cikasur ini banyak sekali ditemukan tumbuhan salada air, yang enak sekali dicampur sebagai sayuran.
Cikasur - Cisentor
Perjalanan dari Cikasur menuju Cisentor dimulai dengan mendaki bukit di sebelah kanan savana (didepan sebelah kiri pondok), terus masuk kedalam hutan dan kemudian bertemu dengan savana lainnya lagi. Kita akan keluar masuk beberapa savana dan kemudian memasuki hutan yang melipiri punggunan. Setelah sebuah turunan curam kita akan sampai di tepi sungai Cisentor dan menyeberanginya untuk sampai dilokasi perkmahan dekat pondok. Jarak tempuhnya dari Cikasur ke Cisentor sekitar 3-4 jam. Jika naik dari Jalur timur ini (Baderan) untuk lokasi camp sebaiknya dilakukan di Rawa Embik karena jarak yang tanggung dari Cikasur ke Cisentor. Rawa Embik adalah temapt yang pas untuk ngacemp pada jalur pendakian dari Arah Timur (Baderan). Untuk keterangan jalur kepuncak sama dengan jalur pendakian dari barat.
Cisentor – Rawa Embik
Sepanjang jalur pendakian menuju Rawa Embik kita akan keluar masuk padang rumput yang banyak ditumbuhi oleh pohon bunga edelweis hingga setinggi tiga meter. Jika beruntung dan jika anda tidak terlalu berisik selama melewati padang rumput yang ditumbuhi oleh rumput “gimbal” ini anda akan bisa melihat burung merak. Medan pendakian yang naik turun dan savana ini tidaklah membosankan untuk didaki. Sekitar 2 jam perjalanan kita akan sampai di Rawa Embik, disini anda bisa mengisi ulang persediaan air anda. Rawa Embik ini berupa sebuah savanna yang cukup luas. Hanya sayangnya disini populasi babi hutan cukup tinggi ini terlihat dari banyaknya lobang yang digali oleh babi hutan yang mencari umbi-umbian dan cacing yang merupakan makannya.
Rawa Embik – Puncak Rengganis
Areal puncak Rengganis yang diselimuti oleh belerang yang mengeluarkan bau yang tajam. Puncak yang lebih populer dari pada puncak utamanya ini. memang menarik sekali. ada banyak sekali reruntuhan candi yang bisa anda jumpai. Hanya sayang puncak inipun tak luput dari tangan vandalis yang telah merusaknya. Konon, dahulu kawasan tersebut merupakan tempat pertapaan seorang raja yang telah turun tahta dan menjadi seorang pendeta, bersama seorang putrinya bernama Dewi Rengganis yang juga seorang pertapa berilmu tinggi. di lokasi puncak paling tinggi, terdapat bangunan tumpukan batu yang menyerupai kuburan. bangunan itu dikenal oleh masyarakat peziarah sebagai petilasan Dewi Rengganis. Jika anda turun kearah belakang anda akan menemukan sebuah komplek candi yang tinggal reruntuhan namun masih terlihat jelas gerbangnya dan ruang-ruang kamarnya.
Puncak Rengganis - Puncak Argopuro
Dari pertigaan jalan setapak yang ada di Savana Lonceng ambil yang kekiri melewati savana dan kemudian sampai di kaki puncak Argopuro, tanajakan cukup curam melewati hutan cemara yang tidak begitu rapat. Puncak utama Argopuro ini hanya berupa sebuah dataran yang tidak begitu luas. Jarak tempuh dari pertigaan Savana Lonceng hingga sampai di puncaknya hanya +/- 15 menit. Puncak Argopuro yang banayk ditumbuhi oleh pohon cemara membuatnya menjadi rindang dan enak sekali untuk beristirahat, akan tetapi pemandangan kehalang oleh pohon-pohon cemara tersebut.
Puncak Argopuro – Danau Taman HIdup
Rute ini melewati puncak rengganis lalu rawa embik dan cisentor. Diman medan dalam perjalannya melewati punggungan bukit. Jadi rute turun menuju danau taman hidup ini akan berpindah-pindah punggungan. Hal ini cukup menguras tenaga. Jadi harus dipersiapkan perbekaln yang cukup.
Danau Taman Hidup - Bremi

Jalur ini semakin menurun yang melewati hutan tropis yaitu hutan jati. Jalur dari danau ketaman hidup menuju bremi ini penurunannya agak curam jadi hati-hati saat turun

·         Peta Jalur Pendakian
Dari : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqjj0URbhFa_lQaqxBsATnHLTq0hD1-8lCWQoa5tH-fydH0Koxjhq883RcWFJ5vNgSOHHJ4hiAHTXD8i2I-eGEA7xGVxecVjxdnmoUTZAycp7mjcRbdlfeJAVahw1k2qrTuh8rKNHwKic/s400/argowaktu.j

1 komentar :